Tangisan
wanita itu bukan kelemahan, Ia hanya tak bisa membohongi dirinya
sendiri lama-lama, itu karena hati wanita lebih penyayang walau tak
semua, tapi pada kenyataannya memang ada yang sebagian mengungkapkan
kebahagiaan lewat harunya air mata.
Kesedihannya itu hanya datang ketika Ia merasa telah mengecewakan orang-orang yang paling Ia sayangi, entah sahabat, kerabat, anak, suami. Ia tak lagi bahagia dengan apapun kecuali kebahagiaan orang-orang yang Ia sayangi.
Jangan main-main dengan tangisan wanita, Ibu.. Istri.. Anak perempuan..
apalagi menganggapnya remeh. Sebab setiap tetesannya mengandung banyak
arti yang tersembunyi.
Seberat apapun masalahnya, Ia mencoba
untuk menangis di hadapan sang Tuhan. Apabila Ia datang kepadamu, itu bukan
kelemahan, sekali lagi! itu bukan kelemahan! Ia hanya butuh sandaran
untuk merebahkah lelah sejenak di dekapan tiap makhluk yang mampu
mengirimkan energi yang lebih baik.
Bukankah Allah ada di
setiap hati makhluknya yang penyayang?? Itulah mengapa, wanita hanya
membutuhkan sandaran bukan sebagai tanda kelemahan.
Wanita dan air mata laksana Mutiara Halus yang tak semua tangan mampu menggenggamnya.
"Setiap wanita di takdirkan dengan urusannya masing-masing. Ada yang
masalah berat, ringan, kecil, biasa-biasa saja. Namun, bagi wanita yang
penyayang, semua itu menjadi kenikmatan tersendiri. Karna apa? mereka
yakin, apapun itu adalah bentuk cinta dariNya, HIDUP itu tidak slalu
berjalan mulus dan wanita penyayang akan menyadari bahwa janji Allah itu
benar adanya. Wanita dan air matanya ibarat Mutiara Halus yang akan
menemukan wadahnya, yaitu bahagia dalam JannahNya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar